170 JERATAN PERANGKAP SATWA DI HUTAN DI RIAU DITEMUKAN PIHAK BBKSDA
170 JERATAN PERANGKAP SATWA DI HUTAN DI RIAU DITEMUKAN PIHAK BBKSDA
Pihak BBKSDA Riau telah menemukan sebanayk 170 jeratan perangkap Satwa di Hutan. Adapun informasi lain yang di ketahui terkait kejadian ini bahwasannya sebanyak 170 jerat perangkap satwa di temukan di dalam hutan oleh Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Pada saat tiu, tim melakukan opreasi bersih jerat perburuan hewan liar di kawasan konservasi. "Kita melakukan operasi sapu jerat itu sejak 25 November hingga 7 Desember 2019. Total yang kita amankan sebanyak 170 jerat dari kawasan hutan di Riau,” ujar Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada merdeka.com, Minggu (8/12).
Dia menyebutkan, operasi jerat ini cukup efektif dan diketahui model jerat yang semakin variatif yang dibuat sekelompok masyarakat. Jeratan itu mengancam satwa liar dilindungi di areal konservasi. “Kematian satwa liar di Riau, salah satu faktornya adalah perburuan liar,” kata Suharyono.
Kemudian, jeratan itu juga menimbulkan konflik antara manusia dengan stwa liar. Tidak sedikit satwa di lindungi yang mati di buru sekelompok pemburu satwa. Haryono mengatakan, modus jerat untuk babi itu justru kebanyakan yang menjadi korban jerat justru satwa liar dilindungi. Seperti gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Pantera tigris sumatrae), dan beruang (Helarctos malayanus). Bahkan tapir (Tapirus indicus) tak luput dari jeratan serta satwa lainnya.
Setelah itu, "Sejak 2018-2019 ada 4 ekor gajah sumatera yang terjerat. Harimau sumatera ada 3 ekor, beruang 2 ekor, tapir 2 ekor. Satwa itu terjerat di dalam kantong kawasan konservasi Giam Siak Kecil, Kerumutan, serta kawasan konservasi Zamrud," kata Haryono.
Comments
Post a Comment