KRONOLOGIS SEORANG BIKSU KECIL TEWAS DI HUKUM KARENA MENGGANGGU UPACARA KUIL
KRONOLOGIS SEORANG BIKSU KECIL TEWAS DI HUKUM KARENA MENGGANGGU UPACARA KUIL
Seorang anak lelaki yang di ketahui menjadi murid biksu di sebuah kuil ini telah meninggal dunia. Seorang bocah tersebut di ketahui masih berusia sembilan tahun. Kejadian tersebut terjadi di negara Thailand, Bocah yang telah meninggal ini di ketahui setelah mendapatkan hukuman fisik akibat di anggap telah menggangu jalanya upacara di kuil tersebut.
Seorang anak lelaki ini di ketahui bernama Wattanapol Sisawad, tengah menjalani pelatihan biksu di sebuah kuil yang berada di wilayah Kanchanaburi, sebelah barat Bangkok. Pada awal mula terjadinya hukuman fisik yang di berikan oleh sang murid biksu kecil ini di karenakan, pada saat berjalannya pembacaan doa dalam sebuah upacara kuil, Sisawad bertindak berisik dan mengganggu prosesi doa.
Atas kejadian tersebut dan tingkah sang murid biksu ini yang mengganggu upacara di kuil tersebut, sang bocah ini mendapatkan hukuman dari biksu Suphachai Suthiyano yang berusia 64 tahun. Sang guru biksu ini kemudian memukuli punggung bocah tersebut dengan menggunakan tongkat bambu dan membenturkan kepala sang bocah tersebut ke tiang.
Setelah kekerasan hukuman yang di lakukan oleh sang biksu terhadap muridnya itu sehingga mengakibatkan sang murid tersebut tidak sadarkan diri dan langsung di larikan ke rumah sakit yang berada di Kanchanaburi. Sang murid biksu ini juga sempat di kabarkan koma sebelum kemudian di nyatakan telah meninggal dunia.
Peristiwa yang telah terjadi ini sang biksu yang bernama Suthiyano ini pun telah di pecat oleh kuil dan harus menghadapi jalur hukum. Sang biksu tersebut saat ini telah menjalani jalaur hukum dan telah tahan oleh pihak kepolisian atas tuduhan yang telah melakukan penyerangan. Namun tuduhan akan di revisi menjadi penyerangan yang menyebabkan kematian begitu ada konfirmasi resmi.
Atas kejadian tersebut yang menimpa sang murid biksu ini telah di ketahui oleh pihak keluarga, dan sang ibu korban Sukunya Tunhim, melalui sambungan telepon menyampaikan kepada awak media di Thailand tidak akan memaafkan biksu yang telah memukuli putranya sampai tewas.
Sang bocah yang telah meninggal ini ada juga di lakukan outopsi oleh pihak rumah sakit. ketika selesai melakukan otopsi, sang bocah tersebut telah di kembalikan kepada keluarganya untuk melangsungkan pemakaman. Biksu ini kerap di anggap terhormat oleh masyarakat Thailand yang mayoritas menganut agama Buddha. Namun beberapa waktu terakhir banyak yang di beritakan bahwa oknum bisu yang melakukan pelanggaran hukum.
Comments
Post a Comment