KASUS POLISI TEMBAK PRIA "DOWN SYNDROME" DISELIDIKI KEJAKSAAN SWEDIA
KASUS POLISI TEMBAK PRIA "DOWN SYNDROME" DISELIDIKI KEJAKSAAN SWEDIA
Kasus dari seorang polisi yang telah menembaki seorang pria "Down Syndrome" telah di selidiki oleh pihak kepolisian Swedia. Pihak dari kepolisian Swedia kini sedang berada dalam pemeriksaan setelah petugasnya menembeki salah satu seroang 20 tahun penderita Down Syndrome sampai mati yang hanya membawa pistol mainan di pusat kota Stockholm. Sebuah peristiwa atau insiden yang terjadi ini sangat amat tragis dan pihak dari kejaksaan juga memahami masyarakat mengiginkan jawaban yang cepat atas kasus ini. Seorang polisi yang telah menembah mati seorang pria yang masih berusia 20 tahun penderita Down Syndrome ini. Pria yang menjadi korban penembakan sampai mati ini bernama Eric Torrel . Kejadian penembakan tersebut terjadi pada saat seorang pelaku polisi ini sedang melakukan patroli di kawasan pemukiman Vasastan pada pukul 04.00 waktu setempat.
Seorang pelaku yang telah menembaki sang korbannya yang masih berusia 20 tahun sampai mati ini. setelah pria tersebut melarikan diri dari kediamanya sambil membawa sebuah pistol mainan. Polisi yang menembaki korbannya sampai mati ini di karenakan, pria tersebut membawa sebuah benda mirip dengan senjata api sehingga polisi yang sedang melakukan patroli di kawasan terjadinya peristiwa tersebut meyakini sedang barada dalam situasi bahaya dan polisi tersebut nekad mengeluarkan senjata apinya terhadap sang korban yang tidak bersalah ini. Pasca melakukan penyelidikan terhadap peristiwa atau insiden yang telah terjadi ini, Salah seorang yang bernama Tiden menambhakan, sejauh ini belum ada seorang pun personel dari pihak kepolisian yang di tuduh melakukan tindakan kriminal tersebut ke pria 20 tahun penderita Down Syndrome.
Polisi yang melakukan tindakan kriminal terhadap pria yang berusia 20 tahun itu ada sebanyak 3 orang polisi. ketiga polisi ini menembak Erik yang menurut keluarganya memiliki intelektualitas setara anak berusia 3 tahun dan sulit untuk berkomunikasi.
Pihak dari kantor Kejaksaan untuk sementara ini hanya membenarkan akan inseden yang telah terjadi ini, yang melibatkan lebih dari satu orang petugas kepolisian yang melakukan penembakan terhadap prian berusia 20 tahun. Vasatan adalah kawasan permukiman warga berpendapatan tinggi dan tidak diasosialisasikan dengan kejahatan atau penembakan yang banyak terjadi di pinggiran kota stockholm. Ayah dari Rickard Torrel ini juga mengatakan, putranya itu sering tiba tiba berlari keluar rumah dan dia tidak mengerti mengapa polisi harus menembak anaknya ini
Untuk sementara ini, kepala pihak kepolisian Regional Ulf Johansson mengatakan, insiden yang menimpa Eric ini amat memalukan dan dia menyampaikan rasa belasungkawa.

Comments
Post a Comment