RATUSAN WARGA SUKU TERASING MAUSU ANE DIRENCANAKAN UNTUK DIRELOKASI OLEH PEMERINTAHAN

RATUSAN WARGA SUKU TERASING MAUSU ANE DIRENCANAKAN UNTUK DIRELOKASI OLEH PEMERINTAHAN

RATUSAN WARGA SUKU TERASING MAUSU ANE DIRENCANAKAN UNTUK DIRELOKASI OLEH PEMERINTAHAN

Ratusan warga suku terasing Mausu Ane akan direncakan untuk di relokasikan oleh pihak pemerintahan. Pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah yang sudah membuat rencana untuk merelokasi ratusan warga suku Mausu Ane yang mendiami pedalaman Pulau Seram di wilayah pegunungan Morkele akan di relokasikan ke tempat yang lebih aman dan mudah untuk di jangkau. Adapun Bupati dari Maluku Tengah Tuasikai Abua yang mengatakan, rencana relokasi ratusan warga suku terasing ini di sampaikan kepada kepala Desa (Raja) Maeno untuk di sampaikan kepada warga suku terasing.

Adapun Abua mengucapkan "Saya sudah sampaikan rencana tersebut kepada Raja Maeno agar warga suku terasing itu mau di pindahkan". Abua juga menjelaskan, sebelumnya pada tahun 2017 lalau saat musibah kebakaran melanda wilayah pulau seram dan ikut membakar lahan pertanian suku Mausu Ane, pemda ,Maluku Tengah telah meminta agar warga direlokasikan.

Namun pihak mereka menilah untuk pindah dengan alasan yang diberikan yaitu tidak mau meninggalkan tanah tanah milik mereka, dan mereka juga takut jangan sampai ada perusahaan yang masuk mengelola tanah milik mereka itu. Abua juga ada mengatakan, bahwa relokasi yang di lakukan itu jika ratusan warga suku terasing itu dapat emenyetujui permintaan pemerintah daerah. Menurut Abua juga jika mereka setuju, maka pemda Maluku Tengah akan membuka Akses kesehatan dan perumahan bagi warga mereka. tapai yang menjadi kendela dari mereka ini adalah pola hidupnya nomaden, yang tidak tahu bahasa indonesia itu jadi nanti kita tunggu hasil negosiasi Raja Maeno dengan mereka.

Bupati Abua sendiri juga tidak membuat bantahan bahwa tiga warga dari suku tersebut telah meninggalkan dunia akibat kelaparan. Dia juga mengaku bahwa saat ini pihak Pemda Maluku Tengah sedang mempersiapkan bantuan darurat untuk di distribusikan kepada warga.
Dan bencana kelaparan yang menyerang ratusan warga suku Mausu Ane ini telah terjadi sejak dua pekan terakhir setelah hasil perkebunan warga di serang oleh hama. dan karena kejadian itu, tiga warga suku Mausu Ane ini di laporkan telah meninggal duni, karena kelaparan yang di akbatkan tidak ada hasil dari kebun mereka yang telah di serang hama. Warga dari suku Mausu Ane telah di keahui bahwa warga mereka belum dapat berbicara menggunakan bahasa Indonesia, maupun bahasa Ambon, mereka hidup secara nomaden dan hanya bisa di temui melalui perantaran Raja Maeno saja.

Comments

Popular posts from this blog

VIRAL! VIDEO WANITA BUKA BAJU DI SUMMARECON MALL BEKASI

USAI TONTON PORNO GAY BOCAH 7 TAHUN DI SODOMI PELAKU

PEMBELI BAYI YANG MASIH BERUSIA 3 HARI DI RINGKUS POLISI, HARGA BAYI RP.3,8 JUTA