ISIS MENGADOPSI STRATEGI PERANG GERILYA
ISIS MENGADOPSI STRATEGI PERANG GERILYA
Pada waktu beberapa bulan setelah irak mendeklarasikan kemendangan atas ISIS, kelompok ini telah kembali muncul dengan secara sporadis yang melakukan pembunuhan dan penculikan. yang mempunyai sebuah mimpi untuk membangun kekalifahan di Timur Tengah secara praktis sudah mati, dan kini ISIS mempunyai rencana atau menggunakan strategi perang gerilya untuk melawan pemerintahan Baghdad. Adapun penjelasan dari sejumlah pejabat pemerintah, intelijen dan militer irak kepada reuters. Isis kini sudah berubah wujud pada saat beberapa sebelumnya, Baghdad secara resmi mengumumkan telah mengalahkan kelompok itu pada waktu Desember lalu.
irak pun di warnai meningkatnya angka penculikan dan pembunuhan terutama di provinsi Kirkuk, Diyala dan Salahuddin sejak waktu bulan Mei yang lalu. Dan pada waktu bulan lalu di tiga provinsi itu tercatat 83 kasus penculikan di kawasan itu sampai mencapai 30 kasus. Pada waktu bulan April lalu jumlah oenculikan di area yang sama hanya terjadi sebanyak 7 kasus. Salah satu insiden terjadi pada tanggal 17 juni, ketika tiga warga Syiah Irak di culik anggota ISIS yang telah menyamar menjadi polisi dan melakukan pemeriksaan di jalan raya itu.
Dan pada waktu sepuluh hari kemudian, jenazah dari ketiga orang yang di temukan itu dalam kondisi termutilasi dan di pasangi bom di bagian tubuh korban fungsinya untuk memebunuh siapa saja yang menemukan ketiga mayat tersebut. Kini ISIS juga telah menyusun kembali kekuatan di pegunungan Hemrin wilayah Timur lau Irak yang memanjang dari provinsi Diyala di perbatasan dengan Iran.
Sementara itu, Militer dan Intelijen, Irak tidak mengetahui pasti jumlah anggota isi ada berpa banyak yang masih di aktif di negeri itu.Al-Hashimi juga menyebut, jumlah anggota isis yyang masih ada di Irak lebih dari 1000 orang, dengan 500 orang berada di gurun pasir dan sisanya di pegunungan.
Sementara itu, para anggota ISIS, yang loyal kepada AlBaghdadi di ketahui aktif di berbagai negara Arab. Di suriah, meski masih menguasai sejumlah wilayah tetapi ISIS sudah amat lemah dari segi militer. Di mesir, ISIS terkonsesntrasi di kawasan gurun sinal utara yang nyaris tidak berpenghuni, Di Sinai, ISIS terkonsentrasi di sebuah wiliyah tetapi kerap melakukan serangan gerilya terhadap pasukan Mesir.Sedangkan di Libya, ISIS mencoba membangun kembali kekuatannya lewat unit unit mobil gurun pasir dan sel sel tidur di kota kota negeri tersebut. Kembali ke irak, ISIS mencoba mengambil keuntungan dari perpecahan etnis dan sektarian di Irak.
Selain itu, minimnya kordinasi menyebabkan adanya kekosongan kekuasaan di kawasan kawasan yang di sengketakan antara trak dan Kurdi, di sinilah ISIS mencoba mengambil semua kesemnpatan tersebut.
Comments
Post a Comment