SATU WARGA MENINGGAL AKIBAT PERAHU NELAYAN TERBALIK DI PANTAI SELATAN GARUT
SATU WARGA MENINGGAL AKIBAT PERAHU NELAYAN TERBALIK DI PANTAI SELATAN GARUT
Satu unit perahu nelayan yang telah terbalik di pantai Selatan Garut ini, mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Setelah itu, adapun informasi lain yang di ketahui bahwasannya sebuah perahu yang telah terbalik di perairan Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Minggu (27/10). Seorang nelayan di kabarkan meninggal dunia dan satu lainnya hingga saat ini masih di lakukan pencarian oleh tim SAR gabungan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa peristiwa terbaliknya perahu terjadi pada Minggu (27/10) sekitar pukul 04.00. "Perahu yang terbalik namanya Mojang Santolo dan terdapat dua nelayan di atas perahunya," ujarnya. Tubagus menyebut, perahu tersebut terbalik di sekitar pelabuhan Santolo Cilauteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Diperkirakan perahu tersebut terbalik saat hendak kembali ke pelabuhan usai melakukan aktivitas mencari ikan di laut.
Kemudian, adapun informasi lain yang di dapatkan, bahwasanya "Awalnya perahu terbalik itu diketahui oleh para nelayan di sekitar pelabuhan. Lokasi terbaliknya di arah pintu masuk pelabuhan. Para nelayan langsung membantu dan diketahui ada seorang nelayan meninggal dunia bernama Eli (65) warga Kampung Kiarakohok, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut dan langsung dievakuasi," katanya.
Setelah itu, satu orang nelayan lainnya yang di ketahui beranma Ade Miftahudin yang berusia 58 tahun, warga Kampung Apid, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet. Dia masih belum di temukan. Saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian, namun terkendala dengan kondisi pelabuhan yang sedang kering. Tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Garut cukup ekstrem. Ketinggianya mencapai 2.5 hingga 3 meter. Titik aman tinggi gelombang adalah sekitar 1.5 meter.
Pada saat kejadian ini, berdasarkan informasi yang di terima, tinggi gelombang tersebut tidak terlalu ekstrem. Namun kondisi kabut yang cukup pekat dan menjadikan pandangan para nelayan lebih terbatas. Sejumlah nelayan sendiri, menurut Tubagus memang tidak sedikit yang memksakan diri untuk mealkukan kegaitan mencari ikan.
Comments
Post a Comment